Akses Informasi Masyarakat melalui SMS Center Bupati ke 08113445999, SMS Malowopati 08113322958, SMS LAPOR ketik BJN [spasi] ISI kirim ke 1708

Artikel

LEGENDA DESA PANJANG

21 Oktober 2021 16:54:31  Admin Desa  1.581 Kali Dibaca  Berita Lokal

LEGENDA DESA PANJANG 

         

Desa Panjang adalah satu wilayah kesatuan masyarakat yang dimulai dengan nama Pajang konon menurut cerita Desa Panjang dahulu adalah hutan wilayah Purbaya atau sekarang menjadi Kabupaten Madiun pada masa kerajaan mataram islam berkuasa Setelah Pajang dan Demak dapat ditaklukkan, (Sutawijaya) anak dari Ki Ageng Pamenahan  berniat menjadi Raja Jawa dengan menaklukkan beberapa bupati yang masih setia  pada pajang diantara adalah bupati Surabaya dan bupati Purbaya (madiun) dalam hal ini Bupati Madiun (Purbaya)  dapat ditaklukan mataram karena situasi politik saat itu sehingga keluarga dari bupati madiun R.Jomeno/Pangeran Timur memilih berpindah dan meningalkan Purbaya karena purbaya sudah di taklukkan mataram rombongan keluarga R.Jumeno meningalkan purbaya melalui pingiran Sungai dan salah satu rombongan sampai dihutan ngeluyu  dan diatara rombongan yang lain yang merupakan Rombongan R.A Ayu Jamus istri dari R.Jumeno menyebar luas sampai di didaerah bedander atau sekarang disebut Dander rombongan dari Istri Bupati Purbaya (Madiun) tersebut memilih menetap dan singgah di Dander yang terdapat sumber mata air yang besar salah satu rombongan yang berada dihutan Ngeluyu juga menyebar luar melewati hutan dan Sungai dalam perjalanan rombongan menumui mata air ( Sendang) dan sendang tersebut dinamai sendang Karebet untuk mengenang raja Pajang Karebet yang merupakan nama kecil Raja Pajang Sultan Hadiwijaya sendang tersebut sekarang berada diwilayah hutan dusun malangbong, rombongan tersebut melanjutkan perjalanan sampai diwilayah hutan belantara yang mana sekarang menjadi Wilayah Desa Panjang rombongan tersebut dipimpin oleh Raden Paero Nyamun orang biasanya menyebutnya mbah den, singkat cerita rombongan mbah den sampai diwilayah hutan belantara yang terdapat sebuah kedung, rombangan pun banyak beristirahat untuk minum dan mandi,Pada saat rombongan beristirahat disebelah kedung yang udaranya sejuk rombongan singgah sampai malam tak terasa mbah den tertidur. Dalam lelap tidur mendapat isyaroh untuk membuka hutan ini untuk menjadikan sebuah perdikan diawali dari sebrang sungai. menjelang fajar mbah den terbangun, dan merenungkanm mimpinya, mbah den menceritakan mimpinya pada rombangannya dan para rombongan meyimpulkan bahwa mimpi itu adalah petunjuk karena para rombongan dalam keadaan lelaku priatin atau tirakat dan menurut orang jawa mimpi dibagi menjadi 3 yaitu Titi Yoni,gondo Yoni,Puspo Tajem, dan mimpi mbah den tergolong mimpi Puspo Tajem yang mana terjadi menjelang subuh dan dialami oleh orang yang sedang lelaku tirakat atau priatin.

 

          Berdasarkan petunjuk atau wangsit dari mimpi tersebut maka Raden Paero Nyamun (mbah den)  dan para rombongan menetap di hutan tersebut dan membuka hutan disebelah sungai / kedung dipilihnya tempat tersebut karena pertimbangan bahwa Sungai merupakan sumberkehidupan karena air adalah sumber utama untuk minum, memasak, pertanian, dan kegiatan sehari-hari lainnya. Keberadaan sungai memberikan pasokan air yang berkelanjutan dan memungkinkan pertumbuhan tanaman dan pemeliharaan hewan ternak wilayah sekitar sungai sering menjadi titik pertemuan dan interaksi sosial. Manusia dapat berbagi pengetahuan, keterampilan, dan budaya di sepanjang sungai, mengarah pada pertumbuhan dan perkembangan masyarakat selain itu dari segi keamanan  Air juga dapat digunakan sebagai pertahanan alami terhadap potensi ancaman. Beberapa komunitas mungkin memilih lokasi di sekitar sungai untuk memudahkan perlindungan dari serangan musuh. dan untuk mengenang kerajaan pajang maka daerah tersebut diberi nama Pajang namun seiring perkembangan zaman orang-orang menyebutnya menjadi Panjang,

        Desa panjang terbagi menjadi 5 (lima) wilayah diantaraanya Dusun Ngaglik, Dusun Wedegan, Dusun Panjang,Dusun Tlawah dan Dusun Malangbong untuk mempringati hari jadi Desa masyarakat desa panjang mempringatinya satu tahun sekali setelah musim panen padi sebagai wujud syukur masyarakat terhadap hasil panen masyarakat berkumpul bedoa bersama dan saling menukar makanan  kegiatan tersebut dilaksanakan disetiap Punden dusun mayoritas penduduk desa Panjang adalah petani , dan pada masa kepemimpinan hindia belanda maka dibentuklah pemerintahan desa dengan ditunjuk seorang lurah untuk mengatur terkait administasi pajak

Berikut adalah Kepala desa  yang pernah memimpin di Desa Panjang 

 

No.

N a m a

Jabatan

Masa Jabatan

1

SUMADI

KADES

1888- 1931

2

SETRO PAWIRO (SARIMIN)

KADES

1931-1964

3

MU´IDI

KADES

1964-1990

4

M.SOLEH

KADES

1990-1998

5

KANDAR

PJ.KADES

1998-1999

6

JOKO MULYO

KADES

1999-2000

7

ISKANDAR

KADES

2000-2004

8

 SIPAR

PJ. KADES

2004-2007

9

SUWARDIONO

KADES

2007- 2013

11

ABDUL MOHAMMAD SIDIG

KADES

2013- 2019

12

HARI HARTONO

KADES

2019- sekarang

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Info Umum

Peta Desa

Aparatur Desa

Sinergi Program

Agenda

Statistik Penduduk

Info Media Sosial

Arsip Artikel

21 Oktober 2021 | 1.581 Kali
LEGENDA DESA PANJANG
29 Juli 2013 | 1.092 Kali
Kontak Kami
30 April 2014 | 405 Kali
RT RW
01 September 2020 | 297 Kali
SO Pemerintah Desa
30 April 2014 | 290 Kali
Karang Taruna
01 September 2020 | 288 Kali
Penerbitan KTP
25 Mei 2023 | 282 Kali
Masyarakat dan Pemerintah Desa Panjang bergotong royong membersihkan lapangan
01 September 2020 | 288 Kali
Penerbitan KTP
01 September 2020 | 0 Kali
Peraturan Desa
20 April 2014 | 111 Kali
Undang Undang
12 Oktober 2020 | 171 Kali
Transparansi Anggaran
26 Agustus 2016 | 86 Kali
Wilayah Desa
29 Juli 2013 | 208 Kali
Lembaga Kemasyarakatan
14 Agustus 2017 | 89 Kali
Pembuatan KK